Tips Sukses Budidaya Ternak Bebek Pedaging 45 Hari Panen


ilustrasi ternak bebek pedaging hibrida
Ternak bebek pedaging via urbanina.com

Peluang usaha ternak adalah salah satu bisnis yang mungkin tidak akan pernah mati. Hal ini cukup beralasan karena kebutuhan manusia akan makanan yang terbuat dari hewan ternak sangat tinggi. Salah satunya adalah mengkonsumsi daging. Selain daging ayam dan sapi, daging yang cukup diminati masyarakat adalah daging bebek. Sehingga tidak salah jika menyebut bahwa potensi usaha ternak bebek pedaging sangatlah menjanjikan.

Melihat pasar yang besar dan persaingan yang tidak begitu banyak, bisa jadi ini adalah kesempatan anda untuk mencoba bisnis peternakan bebek. Ternak bebek pedaging hibrida adalah salah satu pilihan yang tepat untuk anda karena hanya dalam waktu 45 hari bebek bisa dipanen dan uang bisa langsung cair.

Di bawah ini saya akan menjelaskan tentang apa saja yang harus disiapkan untuk memulai usaha ini, mulai dari analisa modal, cara pemasaran, risiko yang harus dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya.

Kenapa Memilih Ternak Bebek Hibrida?

Jika melihat usaha pembesaran bebek pedaging, maka ada dua pilihan yaitu bebek hibrida dan bebek peking. Bebek peking memiliki masa panen yaitu sekitar 60 hari dan bebek hibrida antara 40 – 45 hari. Bebek hibrida memiliki masa panen yang lebih cepat daripada bebek peking, meskipun ukuran tubuhnya lebih kecil.

Keuntungan pertama yaitu mengurangi resiko kematian. Saya kira dengan selisih 20 hari Anda bisa mengurangi resiko kematian pada waktu tersebut. Karena jika dalam waktu 20 hari anda melakukan kesalahan, anda bisa kehilangan profit anda setelah membesarkan mereka.

Selain itu, kelebihan lainnya adalah Anda bisa mendapatkan uang lebih cepat dan modal pakan yang harus anda keluarkan juga lebih sedikit. Jika anda memiliki modal yang mepet, bisa jadi bebek hibrida adalah solusi untuk anda.

Simak juga : 10 peluang usaha ternak modal kecil untung besar

Modal Usaha Peternakan Bebek Pedaging Hibrida

Hal pertama yang harus anda pikirkan adalah tentang modal. Berapakah modal yang harus anda keluarkan untuk memulai usaha ini?

Untuk skala sedang yaitu 500 ekor, anda harus menyiapkan setidaknya 8 juta rupiah untuk pembelian anakan DOD dan pakan serta vaksin. Ini belum termasuk pembuatan kandang.

Skala Kandang

1. Berisi 500 ekor bebek
2. Harga DOD (anakan bebek) Rp7.500/ ekor
3. Tingkat kematian 2%
4. Masa panen 45 hari

Modal Awal Ternak Bebek Pedaging Hibrida

  • Pembelian bibit : 500 ekor x Rp 7.500 = Rp 3.750.000
  • Dedak 200 kg x Rp 3.000/kg = Rp 600.000
  • Konsentrat 150 kg x Rp 8.000/kg = Rp 1.200.000
  • Dedak ikan asin 100 kg X Rp 3.500/kg = Rp 350.000
  • Biaya pakan tiap kali panen = Rp 2.150.000

Total biaya = Rp 8.050.000

Perkiraan Pendapatan

  • Hasil penjualan bebek 98% dari 500 ekor x @ Rp 39.600 = Rp 19.404.000
  • Biaya modal produksi = Rp 8.050.000

Pendapatan = Rp 11.354.000

Analisa modal di atas merupakan perkiraan saja, karena hasil setiap peternak sangat beragam. Hal tersebut bisa dikarenakan banyak hal. Mulai dari harga pakan yang naik atau turun, harga bebek yang naik turun, bebek yang beratnya tidak maksimal dan seberapa tinggi tingkat kematian ternak.

Untuk itu anda sebagai peternak harus memaksimalkan produksi Anda agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Baca juga : 8 cara ternak lele dengan modal kecil

Cara Beternak Bebek Hibrida Agar Bisa Tumbuh dengan Maksimal

Salah satu hal yang bisa Anda lakukan agar sukses menjalankan budidaya ternak bebek hibrida adalah memaksimalkan tumbuh kembang bebek hibrida anda. Sebisa mungkin Anda harus memproduksi bebek dengan tubuh yang besar dan maksimal. Sehingga Anda bisa menjual bebek dengan harga yang lebih tinggi.

Caranya adalah sebagai berikut :

1. Anda Harus Menggunakan Bibit Bebek yang Berkualitas

ilustrasi pemilihan bibit itik bebek
gambar via srejekifarm.blogspot.com

Hal ini adalah hal yang mutlak karena jika anda memakai bibit yang jelek, maka hasilnya juga tidak akan maksimal. Anda bisa membuat bibit sendiri dengan cara menetaskan telur atau membelinya dari penyedia ternak itik pedaging.

Ciri-ciri bibit bebek yang berkualitas adalah sebagai berikut :

  • Sudah berusia 4 hari
  • Bulunya bersih dan kering
  • Berat minimal adalah 40 gram
  • Nafsu makan yang besar
  • Tidak cacat
  • Tidak terkena penyakit
  • Memiliki tubuh tegap
  • Memiliki mata yang jernih

Baca juga : cara memulai bisnis gorengan beromset jutaan

2. Pemberian Pakan Bebek yang Baik

Perkembangan pertumbuhan bebek pedaging sangat tergantung dengan pemberian pakan yang anda berikan. Pada saat umur bebek masih 1 sampai 2 minggu, Anda harus memberikan kebutuhan gizi yang baik bagi mereka.

Karena masa ini adalah masa pertumbuhan. Saat usia 1 hingga 2 minggu Anda bisa memberikan pakan konsentrat 511 100% dan untuk 2 minggu keatas hingga panen, Anda bisa memberikan pakan campuran yang anda buat sendiri.

Tapi ingat, untuk memberikan konsentrat sebanyak 40% dan 60% sisanya Anda bisa membuat pakan campuran anda sendiri.

3. Pengaturan Kandang untuk Ternak Bebek Pedaging Hibrida

Dalam membuat kandang bebek, sebaiknya gunakan sistem kandang yang kering.

Kenapa harus kering?

Karena jika kandang anda adalah kandang basah yang memiliki comberan atau kolam kecil, maka hal tersebut akan membuat aktivitas bebek semakin tinggi. Ini akan membuat bebek semakin banyak bergerak dan akan membuang energinya. Pada akhirnya bebek akan lebih lama untuk gemuk.

Anda juga bisa menggunakan kandang baterai karena ini cukup mampu untuk membuat bebek tidak banyak bergerak kesana kemari sehingga bebek bisa lebih gemuk dengan cepat.

Namun jika kandang baterai terlalu mahal, Anda bisa menggunakan kandang ruangan tertutup. Selain bisa menampung bebek dalam jumlah yang lebih banyak. Pembersihan kandangnya pun juga lebih mudah

Hindari untuk menggunakan kandang ren atau kandang terbuka. Karena jika terkena hujan maka kandang akan menjadi basah atau becek.

Simak juga : 26 peluang usaha di desa yang menguntungkan

Resiko Usaha Ternak Bebek Pedaging Hibrida

Semua usaha pasti memiliki resiko. Begitu juga dengan usaha beternak bebek pedaging ini. Anda sebagai peternak harus siap jika ada resiko yang harus anda terima dan Anda harus meminimalisir resiko tersebut supaya tidak merugikan anda.

Beberapa resiko yang mungkin anda alami diantaranya :

Bebek Banyak yang Mati

Jika anda masih pemula, Ada kemungkinan persentase kematian bebek Anda akan tinggi. Bisa lebih dari 2% seperti yang saya sebut di atas. Semakin tinggi tingkat kematian bebek, maka semakin tinggi pula kemungkinan anda akan merugi. Hal ini dikarenakan beberapa hal mulai dari penyakit atau cara merawat yang kurang baik.

Jika Anda belum berani menanggung resiko, maka sebaiknya anda memulainya dengan skala yang lebih kecil. Misalkan hanya merawat 50 ekor saja. Hal ini akan membuat Anda banyak belajar cara ternak bebek pegading yang baik.

Mulai dari merawat dan cara untuk meminimalisir persentase kematian. Jika berhasil, Anda bisa memperbesar skalanya hingga 500 ekor bahkan sampai ribuan.

Risiko Uang Nyantol di Tengkulak

Mungkin resiko ini jarang diperhatikan, namun masalah cash flow atau perputaran uang adalah salah satu penyebab mayoritas orang mengalami kegagalan usaha alias bangkrut.

Jika tengkulak yang membeli bebek anda menggunakan sistem bayar belakangan, maka anda harus berhati-hati. Karena bisa jadi dia akan membawa bebek anda dan berjanji akan membayar. Namun pada akhirnya dia melarikan diri. Saat uang anda macet dan anda tidak memiliki modal tersisa, maka tidak akan bisa meneruskan peternakan anda lagi.

Solusinya adalah,anda bisa mencari tengkulak yang jujur dan kredibel. Usahakan anda meminta sistem bayar kontan atau anda bisa memberikan sistem bayar belakangan namun dengan jaminan.

Resiko Harga Pakan Tinggi, Harga Jual Bebek Rendah

Resiko lain yang harus anda hadapi adalah harga pakan dan harga jual bebek pedaging. Jika harga pakan tinggi, maka biaya produksi anda akan membengkak dan itu akan menyebabkan penurunan profit. Begitu juga untuk penurunan harga jual bebek, akan berdampak pada profit anda.

Bahkan jika hal tersebut terjadi secara ekstrim bukan tidak mungkin anda akan mengalami kerugian.

Lalu bagaimana mengatasi hal ini?

Untuk mengatasi biaya pakan tinggi, anda bisa mengakalinya dengan membuat pakan sendiri dari bahan yang murah. Seperti yang dijelaskan diatas, anda bisa menggunakan dedak karena harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan konsentrat.

Namun anda tetap harus memperhatikan kandungan gizi pakan. Agar bebek bisa tumbuh dengan maksimal.

Ada beberapa pakan lain yang bisa anda gunakan sebagai alternatif selain dedak yaitu:

  • Ampas tahu
  • Ampas tempe
  • Onggok
  • Tepung bekicot
  • Nasi kering (karak)
  • Limbah tauge
  • Biji kecipir

Untuk mengatasi kemungkinan harga bebek jatuh, anda harus memiliki banyak channel tengkulak, pedagang dan konsumen akhir. Jadi jika sewaktu-waktu harga bebek jatuh anda bisa menghubungi tengkulak di daerah lain dan menjualnya kepada yang berani membayar dengan harga lebih tinggi.

Jika terlalu murah, anda bisa menjualnya sebagian kepada pedagang di pasar atau bahkan konsumen akhir sehingga bisa mengurangi kerugian anda.

Siapkan Dana Cadangan

Karena bisnis memiliki banyak resiko, maka anda tidak boleh menghabiskan keuntungan dari usaha anda. Oleh sebab itu, Anda harus menyisihkan sebagian uang sebagai dana cadangan.

Hal ini akan berguna dan bisa digunakan sewaktu-waktu apabila ada kendala seperti uang nyantol di tengkulak atau saat harga jual bebek jatuh sehingga Anda mengalami kerugian.

Dana cadangan ini bisa anda gunakan untuk membeli bibit dan pakan serta perawatan ternak anda dan menjaga peternakan anda tetap berjalan.

Kesimpulan

Menjalankan bisnis seperti budidaya bebek pedaging memang sangat menjanjikan. Karena belum banyak orang yang melirik bisnis ini. Akan tetapi, tentu tidak mudah memulainya bagi anda yang masih pemula. Cobalah cara ternak bebek pedaging diatas agar anda bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal

More from my site

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *